MAJLIS TA'LIM ZIYADATUL MURSALIN
KUMPULAN PUISI ISLAMI
Nabiku Muhammadku
Cahaya hati kami kekasih Allah
Engkaulah Surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya diatas cahaya
Ya Nabiyallah Ya Habiballah
bagai cahaya kemuliaan Al-Qur'an
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama
HRU senyummu padah Wajah Dunia
Betapa raah sikapmu tertanam dalam jiwa
Rasanya semua orang bergegas
Tuk berbenah dan melakukan yang terbaik
Setelah luka yang menyayat dan
Hujan yang turun rintik-rintik, hanya sejenak
Sedang tanah yang kupijak sudah teramat kering
Mungkin ... kening yang jatuh
Mungkin ... doa yang terucap
Adalah sisa sumpah serapah
Mencintaimu meski tak sesempurna rasul-MU
Tanpa harus saling menyakiti,
Ramadhan ini maka bukalah
Hati yang masih tertutup amarah
Jiwa yang masih terkukung nafsu
Nurani yang masih berselimut ingkar.
Merambah Ramai Indah Dunia
Menyusur Sunyi Relung Hati
Dan Aku Pun Masih DAlam Pencarianku
Saat Yang Sedang Berlangsung
Bertanya Hati Dalam Keraguan
Akankah Diri Masih Dalam Berpijak Kaki
Esok cerah Yang Masih Ku Nanti
Beribu Ragu Resah Mendayu
Berjuta Tanya Mulai Terasa
Akankah Hidup Masih Menyapa Akan Hadirku
Bilakah Saat Itu akan Datang……
Masikah Jiwa Ini Akan Menikmat Kecapan Lembut Halusmu
Dalam Hidupku Menanti Kematian
Tak Tau Kapan Ajal Menjelang
Ketika Hidup Menanti Mati Dan Ketika Mati Menjelang Menyapa Hidup
Jadikanlah Diri Ini Dalam NaunganMU
Ketika Ku Harus Menjalaninya.
Kami umatmu akan merayakan kelahiranmu
Kelahiranmu sungguh berarti bagi kami
Kami ingin meminta jalan taubat padamu
Tolonglah maafkan atas semua kesalahan kami
Hanya kau lah pemimpin kaum kami
Aku akan memperbaiki kesalahanku
Kesalahanku yang sebelumnya
Ada sekuntum hari Dimana wanginya mengharumi bumi
sepanjang waktu Karena saat itulah kemahamurahan sang Khaliq
berlimpah Menyatu pada segala inti hidup Ketika aku
masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu Hari hari Mu
masih saja kulalui Bahkan dengan sikap Takabur
Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkaulah Penentu Kadang kami
masih saja merasa kebenaran itu hanya punyaku
Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan
buatku Hari hari Mu masih saja kulalui
Tanpa isi Tanpa makna Tanpa syukur Dalam Doaku ......
Ketika kesendirian merajam hati ...
dan ku terjebak dalam Suramnya dunia ...
Keheningan kini seakan setia temani ku kembali ...
"Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin: yaitu jika mendapat kebahagiaan ia bersyukur karena itu yang terbaik baginya, jika tertimpah musibah ia pun bersyukur karena itu yang terbaik baginya." [HR.Muslim]
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." [Al-Baqarah: 153].
Disaat yang tepat dia pun datang ...
Datang membawa berjuta keanggunan Ciptaan-MU ...
Memberi terang disaat ku butuhkan cahaya ...
Saat senyum,,, canda dan tawa menghangatkan kalbu ...
Sungguh indah duniaku saat itu ...
Saat ku perjuangkan cintaku ...
Namun inilah perjalanan hidup yang harus ku lalui ...
Cobaan demi cobaan begitu deras bagai hujan ...
Oleh Ahmad Mursali. Spd.i
Ikhlas datang, riya tak ingin kalah,
Menampakkan diri penuh keangkuhan
tak jera dengan hilangnya amal,
dilaknati di akhirat penuh kegundahan,
hilangnya ridho dan ampunan Tuhan
Oleh Ahmad Mursalin. Spd.i
Kelunak lembutanmu yang bersih
Merupakan rahmat bagi kami.
Kasih sayangmu memberi nilai
Kemampuan kami, memberi warna
Berhati-hatilah melalui zaman,
Bimbing eratlah anak-anakmu.
Judul Puisi Untukmu guru …
Oleh Ahmad Mursali. Spd.i
Kupersembahkan semangat belajar
Disiplin dan sopan santun
Pantang menyerah tiada gentar
Ilmu darimu menjadi benih
Kusebarkan kebaikan akhlakmu
Kusimpan erat dalam jiwaku
Judul Puisi Marhaban Ya Ramadhan
Oleh Ahmad Mursali. Spd.i
Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan buatku
Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu
Hari hari Mu masih saja kulalui
Bahkan dengan sikap Takabur
Sering kusampaikan dengan memaksa
Seolah akulah yang lebih tahu,dariMU, Sang Mahatahu
Doaku bukan harapan , tapi itu keharusan
Dan ketika ada satu yang tak KAU kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan
Oleh Ahmad Mursalin. Spd.i
Ya Alloh, tambatkanlah cintaku kepada saudaraku
Kau jauh di sana, namun cintaku utuh seperti dulu
Selalu saja hatiku memikirkanmu selalu
Masihkah ada bekas air mata di pipimu?
Kau tertawan, teraniaya, menangis tersedu..
“Sampaikah kapan semua ini kan berlalu?”
Harga dirimu sudah diinjak sepatu
Kehormatanmu bukan lagi permatamu
Wanita dan anak gadismu lepas dari penjagaanmu
Mereka sudah dijamah musuhmu !!!
Kuatkanlah hatimu, bersabarlah saudaraku
Demi agamamu, demi surga yang menantimu
Aku di sini bersamamu, mendoakanmu, memikirkanmu
Sambil berharap terus kepada Tuhanku,
Kebinasaan untuk musuhmu..
Kebinasaan untuk musuhku..
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I
Di dalam do’aku masih menyebut nama-Mu..
Sekalipun lemah ku masih mengingat-Mu..
Tak pernah sedikitpun aku melupakan-Mu..
Hanya Engkau Tuhanku Allahu Rabbi
Dalam segala hal yang aku lakukan..
Slalu ku lafadzkan nama-Mu..
Ku baurkan hidupku di jalan-Mu..
Semata aku berharap slalu mendapat Ridho-Mu..
Aku hanya hamba-Mu yang lemah..
Dan jadikanlah aku dan penghunimu kelak serta orang-orang disekitarku menjadi penghuni surga-Mu..
Sajak Segalanya Padamu Ibunda
Oleh Ahmad Mursalin. Spd.i
Masa silam yang terpendam
merantai badai beban waktu
mendepani gementar siang gelisah malam
tegak teguh merimbuni pohon ketabahan.
kau tak rela daun-daun harapan
gugur luruh menampar genggaman.
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I
Heningnya malam semakin mencekam
Ujian dalam hidup tak surut menerpa
ciutkan hati rasa putus asa
Lelah datang ku duduk terdiam
Pandangi air basahi batuan
Ku pahami makna terdahsyat
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I
Kau tiupkan kehidupan pada rahim sang Ibu
Kau tancapkan kasih dan sayang-mu
Hangat cinta kau curahkan
Engkaulah sang pemberi anugrah
Itulah tujuan perjalananku
Menapaki jejak takdirmu
Itulah pengorbananku
TANGISAN MATA BUNDA
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I
Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku
Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu
Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku
Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I
Kuluahkan segenap duka yang mendera
Menepis segala penat jiwa yang beku
Dalam keheningan malam saat hening mencekam
Butiran bening meleleh di kelopak mata sendu
Diseling isak tangis membahana
Menggetarkan dada seak berkabut dosa
Hingga usai malam melukis kelam
Detak waktu seakan terhenti
Saat kutemukan damai dalam sujud syahdu
Mengalirkan kesejukan dalam desiran darah
Hingga kuterdiam di sudut sunyi
Lewat do’a memuji kebesaran-Mu
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa
Dulu engkau pernah bilang
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu
Tanpa ikhlas pengorbananmu
Do'a yang nyaring terdengar
Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Oleh Ahmad Mursalin. Spd.i
apakah ini sebuah tangisan?
kebahagiaan atau kemurkaan?
hatiku galau mencoba mengingat
adakah kesalahan yang ku dan mereka lakukan?
ataukah krna cinta yang menandakan kesetiaan
hatiku tak berhenti menatap langit
mengetahui waktu ku yang semakin sempit
aku tak ingin ada kesedihan pada langit
berilah waktu padaku walau hanya sedikit