Wednesday, April 22, 2020

KUMPULAN PUISI ISLAMI


MAJLIS TA'LIM ZIYADATUL MURSALIN

KUMPULAN PUISI ISLAMI

Nabiku Muhammadku
Karya, Ahmad Mursalin

Ya Nabi Ya Rasulullah 
Cahaya hati kami kekasih Allah 
Anta Syamsun anta badrun 
Anta Nurun fawqa nuri 
Engkaulah Surya yang menyinari kelamnya hati manusia 
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia 
Engkaulah cahaya diatas cahaya

Ya Nabiyallah Ya Habiballah 
Betapa mulia akhalkmu 
bagai cahaya kemuliaan Al-Qur'an 
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama 
Agungnya cintamu menyayangi sesama 
HRU senyummu padah Wajah Dunia 
Betapa raah sikapmu tertanam dalam jiwa
Ramadhan kali ini 
Karya, Ahmad Mursalin

Ramadhan kali ini 
Rasanya semua orang bergegas 
Tuk berbenah dan melakukan yang terbaik 
Setelah luka yang menyayat dan 
Menyakitkan

Hujan yang turun rintik-rintik, hanya sejenak 
Sedang tanah yang kupijak sudah teramat kering 
Mungkin ... kening yang jatuh 
Tak lagi sepenuh hati 
Mungkin ... doa yang terucap 
Adalah sisa sumpah serapah 
Juga kemarahan

ramadhan kali ini 
Hambamu yang umum ini 
Mencintaimu meski tak sesempurna rasul-MU 
Meminta ... 
Sukses negeri ini juga 
Perdamaian sejatinya 
Tanpa harus saling menyakiti, 
apalagi membinasakan

Ramadhan ini maka bukalah 
Hati yang masih tertutup amarah 
Jiwa yang masih terkukung nafsu 
Nurani yang masih berselimut ingkar.

Hidup dan Mati
Karya, Ahmad Mursalin

Ya ALLAH

SAAT ITU……
Saat Yang Telah Berlalu
Merambah Ramai Indah Dunia
Menyusur Sunyi Relung Hati
Dan Aku Pun Masih DAlam Pencarianku
Ya ALLAH

SAAT INI…….
Saat Yang Sedang Berlangsung
Bertanya Hati Dalam Keraguan
Akankah Diri Masih Dalam Berpijak Kaki
Esok cerah Yang Masih Ku Nanti
Ya ALLAH

SAAT NANTI…….
Saat Yang Akan Datang
Beribu Ragu Resah Mendayu
Berjuta Tanya Mulai Terasa
Akankah Hidup Masih Menyapa Akan Hadirku
Ya ALLAH

Bilakah Saat Itu akan Datang……
Masikah Jiwa Ini Akan Menikmat Kecapan Lembut Halusmu
Dalam Hidupku Menanti Kematian
Tak Tau Kapan Ajal Menjelang
Ya ALLAH

Ketika Hidup Menanti Mati Dan Ketika Mati Menjelang Menyapa Hidup
Satu Pinta Menyata Harap
Jadikanlah Diri Ini Dalam NaunganMU
Ketika Ku Harus Menjalaninya.


Muhammadku
Karya, Ahmad Mursalin

oh .... Muhammadku 
Kami umatmu akan merayakan kelahiranmu 
Kelahiranmu sungguh berarti bagi kami 
Kami ingin meminta jalan taubat padamu

Tolonglah maafkan atas semua kesalahan kami 
Hanya kau lah pemimpin kaum kami 
Kau lah cayaha islam 
Kau lah penegak islam

Aku akan memperbaiki kesalahanku 
Kesalahanku yang sebelumnya 
Mulai saat ini
Bulan Ramadhan
Karya, Ahmad Mursalin


Ada sekuntum hari Dimana wanginya mengharumi bumi 
sepanjang waktu Karena saat itulah kemahamurahan sang Khaliq 
berlimpah Menyatu pada segala inti hidup Ketika aku 
masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu Hari hari Mu 
masih saja kulalui Bahkan dengan sikap Takabur 
Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkaulah Penentu Kadang kami 
masih saja merasa kebenaran itu hanya punyaku 
Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan 
buatku Hari hari Mu masih saja kulalui 
Tanpa isi Tanpa makna Tanpa syukur Dalam Doaku ...... 



Sabar Adalah kemenangan
Karya, Ahmad Mursalin

Ketika kesendirian merajam hati ... 
Termangu ... 
dan ku terjebak dalam Suramnya dunia ... 
Keheningan kini seakan setia temani ku kembali ... 
Duhai engkau hati ... 
Bersabarlah ...
"Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin: yaitu jika mendapat kebahagiaan ia bersyukur karena itu yang terbaik baginya, jika tertimpah musibah ia pun bersyukur karena itu yang terbaik baginya." [HR.Muslim]
"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." [Al-Baqarah: 153].

Disaat yang tepat dia pun datang ... 
Datang membawa berjuta keanggunan Ciptaan-MU ... 
Memberi terang disaat ku butuhkan cahaya ... 
Saat senyum,,, canda dan tawa menghangatkan kalbu ... 
Sungguh indah duniaku saat itu ... 
Saat ku perjuangkan cintaku ... 
Bersamamu ... 
Namun inilah perjalanan hidup yang harus ku lalui ... 
Cobaan demi cobaan begitu deras bagai hujan ...
Judul Puisi IKHLAS
Oleh Ahmad Mursali. Spd.i


Ikhlas datang, riya tak ingin kalah,
Menampakkan diri penuh keangkuhan
tak jera dengan hilangnya amal,
dilaknati di akhirat penuh kegundahan,
hilangnya ridho dan ampunan Tuhan



Judul Puisi  IBU
Oleh Ahmad Mursalin. Spd.i

Ibu!
Kelunak lembutanmu yang bersih
Merupakan rahmat bagi kami.

Engkau,
Merupakan kekuatan
Dan benteng agama.

Wahai,
Orang yang menghentikan
Penyusuan,
Anak dalam kalangan kami
Berdasarkan tauhid,
Kasih sayangmu memberi nilai
Kemampuan kami, memberi warna
Amal dan fikiran kami.

Wahai, pemangku amanah
Berdasarkan syair nyata,
Di dalam nafasmu
Terletak kehidupan agama
Berhati-hatilah melalui zaman,
Bimbing eratlah anak-anakmu.

Judul Puisi Untukmu guru …
Oleh Ahmad Mursali. Spd.i

Kupersembahkan semangat belajar
Disiplin dan sopan santun
Pantang menyerah tiada gentar
Untukmu guru …

Asa akan kuraih
Teladanmu kan kutiru
Ilmu darimu menjadi benih
Bekal perjalanan hidupku
Untukmu guru …

Kuamalkan ilmu darimu
Kusebarkan kebaikan akhlakmu
Kusimpan erat dalam jiwaku
Kenangan bersamamu …


Judul Puisi Marhaban Ya Ramadhan
 Oleh Ahmad Mursali. Spd.i

Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan buatku
Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu
Hari hari Mu masih saja kulalui
Tanpa isi
Tanpa makna
Tanpa syukur
Bahkan dengan sikap Takabur

Dalam Doaku......
Sering kusampaikan dengan memaksa
Seolah akulah yang lebih tahu,dariMU, Sang Mahatahu
Doaku bukan harapan , tapi itu keharusan
Dan ketika ada satu yang tak KAU kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan
DUKAMU NESTAPAKU
Oleh Ahmad Mursalin. Spd.i


Ya Alloh, tambatkanlah cintaku kepada saudaraku
Kau jauh di sana, namun cintaku utuh seperti dulu
Selalu saja hatiku memikirkanmu selalu
Masihkah ada bekas air mata di pipimu?
Kau tertawan, teraniaya, menangis tersedu..
“Sampaikah kapan semua ini kan berlalu?”
Harga dirimu sudah diinjak sepatu
Kehormatanmu bukan lagi permatamu
Wanita dan anak gadismu lepas dari penjagaanmu
Mereka sudah dijamah musuhmu !!!
Kuatkanlah hatimu, bersabarlah saudaraku
Demi agamamu, demi surga yang menantimu
Aku di sini bersamamu, mendoakanmu, memikirkanmu
Sambil berharap terus kepada Tuhanku,
Kebinasaan untuk musuhmu..
Kebinasaan untuk musuhku..

Ku Sebut Nama-Mu
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I     

Di dalam do’aku masih menyebut nama-Mu..
Sekalipun lemah ku masih mengingat-Mu..
Tak pernah sedikitpun aku melupakan-Mu..
Hanya Engkau Tuhanku Allahu Rabbi
Dalam segala hal yang aku lakukan..
Slalu ku lafadzkan nama-Mu..
Ku baurkan hidupku di jalan-Mu..
Semata aku berharap slalu mendapat Ridho-Mu..
Tuhan..
Aku hanya hamba-Mu yang lemah..
Tuntun aku dijalan-Mu..
Dan jadikanlah aku dan penghunimu kelak serta orang-orang disekitarku menjadi penghuni surga-Mu..
Amiin..                                                                                          

Sajak Segalanya Padamu Ibunda
Oleh Ahmad Mursalin. Spd.i
Masa silam yang terpendam
di suram matamu
merantai badai beban waktu
kutahu
kau masih berupaya
meniduri hamparan duka.
Masa kini yang terukir
di senyum ramahmu
mendepani gementar siang gelisah malam
kutahu
kau adalah ladang segala kesabaran
tegak teguh merimbuni pohon ketabahan.
Masa depan yang terpancar
di nyala dadamu
kutahu
kau tak rela daun-daun harapan
gugur luruh menampar genggaman.


Hikmah Sabar
 Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I

Ku bersujud dan berdoa
Heningnya malam semakin mencekam
Ujian dalam hidup tak surut menerpa
ciutkan hati rasa putus asa
Ku berjalan susuri hutan
Lelah datang ku duduk terdiam
Pandangi air basahi batuan
Itulah bahasa alam
Ku baca ayat tersirat
Ku pahami makna terdahsyat
Akan arti nafsu sesaat
Yang tak berikan manfaat

Cinta Allah
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I
Tuhan
Kau tiupkan kehidupan pada rahim sang Ibu
Kau tancapkan kasih dan sayang-mu
Hangat cinta kau curahkan
Belai kasih kau tanamkan
Fitrah suci tanpa noda
Bertempat dunia fana
Akal yang kau titipkan
Membuka tabir kehidupan
Ku cari dan ku gali
Pemberi ni’mat sejati
Ku puja dan ku sembah
Engkaulah sang pemberi anugrah
Oh Tuhan
Keridloan-mu
Itulah tujuan perjalananku
Menapaki jejak takdirmu
Itulah pengorbananku

TANGISAN MATA BUNDA
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I


Dalam Senyum mu kau sembunyikan letih mu
Derita siang dan malam menimpa mu
tak sedetik pun menghentikan langkah mu
Untuk bisa Memberi harapan baru bagi ku

Seonggok Cacian selalu menghampiri mu
secerah hinaan tak perduli bagi mu
selalu kau teruskan langkah untuk masa depan ku
mencari harapan baru lagi bagi anak mu

Bukan setumpuk Emas yg kau harapkan dalam kesuksesan ku
bukan gulungan uang yg kau minta dalam keberhasilan ku
bukan juga sebatang perunggu dalam kemenangan ku
tapi keinginan hati mu membahagiakan aku

Dan yang selalu kau berkata pada ku
Aku menyayangi mu sekarang dan waktu aku tak lagi bersama mu
aku menyayangi mu anak ku dengan ketulusan hati ku 


             Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I     


Dalam sujud panjangku
Kuluahkan segenap duka yang mendera
Menepis segala penat jiwa yang beku
Dalam keheningan malam saat hening mencekam

Butiran bening meleleh di kelopak mata sendu
Diseling isak tangis membahana
Menggetarkan dada seak berkabut dosa
Hingga usai malam melukis kelam

Detak waktu seakan terhenti
Saat kutemukan damai dalam sujud syahdu
Mengalirkan kesejukan dalam desiran darah
Hingga kuterdiam di sudut sunyi

Di atas sajadah biru
Kuhamparkan berjuta asa
Kutepis sgala duka
Lewat do’a memuji kebesaran-Mu

Doa'mu Ibu
Karya : Ahmad Mursalin S.Pd.I     


Ibu...!
Aku tahu...
Semua letihmu itu tulus
Dan...akupun tahu
Bukan apa-apa yang engkau ingin
Engkau tak pernah inginkan apa-apa

Ibu...!
Dulu engkau pernah bilang
Cepatlah besar anakku !
Jadilah engkau orang besar
Yang membesarkan hati Ibu

Ibu...!
Semua hebatku
Tak kan pernah ada
Tanpa ikhlas pengorbananmu

Ibu...!
Sabdamu adalah do'a
Do'a yang nyaring terdengar
Dan pasti... didengar !

Bukan gelimang harta tuk membalas
Bukan pula, tahta dan mahkota
Sujud dan bakti jualah
Harta yang sesungguhnya!

HUJAN
Oleh Ahmad Mursalin. Spd.i

ketika hujan itu turun
kubertanya pada NYA
apakah ini sebuah tangisan?
kebahagiaan atau kemurkaan?
hatiku galau mencoba mengingat
adakah kesalahan yang ku dan mereka lakukan?
ataukah krna cinta yang menandakan kesetiaan
hatiku tak berhenti menatap langit
mengetahui waktu ku yang semakin sempit
aku tak ingin ada kesedihan pada langit
berilah waktu padaku walau hanya sedikit


No comments:

Post a Comment

MENGENAL HURUF HIJAIYAH DAN MEMPELAJARI IQRA

HURUF HIJAIYAH Huruf Hijaiyah dan Cara Bacanya Untuk bisa mempelajari huruf hijaiyah, pertama harus dilandasi dengan ni...